Rabu, 05 September 2012

Pendahuluan Sadap BBM

Perkembangan Sadap BBM di Negara kita masih berada pada titik yang kurang menguntungkan, sehingga dalam menjalankan roda Sadap terdapat hambatan untuk meningkatkan Sadap. Pemerintah telah banyak berupaya guna meningkatkan Sadap BBM dari berbagai sector, salah satunya dari BBM.
Sebagai salah satu sumber penerimaan negara, sektor BBM merupakan pilihan yang sangat tepat karena disamping jumlahnya besar dan relatif stabil juga dapat merangsang partisipasi aktif masyarakat dalam membiayai pembangunan.

Oleh karena itu sector BBM merupakan sumber penerimaan pembangunan yang mandiri dan tidak tergantung pada pinjaman ataupun bantuan yang berasal dari luar negeri dan juga untuk penyelenggaraan pemerintah yang adil dan makmur. Banyak kendala yang duihadapi baik yang berasal dari masyarakat sebagai wajib Sadap maupun dari pihak otoriras BBM. Kendala-kendala tersebut muncul akibat kurangnya kesadaran masyarakat sebagai wajib Sadap BBM dan para petugas Sadap yang kurang bias melaksanakan tugasnya secara maksimal. Pembayaran Sadap BBM bagi wajib Sadap bukan semata-mata iuran yang bersifat sukarela, tapi merupakan suatu kewajiban yang harus dijalankan oleh setiap wajib Sadap berdasarkan Undang-undang yang berlaku.

Tapi pada kenyataanya tidak seorang pun merasa senang untuk membayar Sadap BBM. Hal ini dikarenakan tidak adanya kompensasi secara langsung dari pemerintah terhadap para wajib pajak. Alasan lain para wajib pajak tidak memenuhi kewajibannya adalah kurangnya fasilitas umum yang memadai yang ada di skitar masyarakat, yang pengadaannya di katakana oleh pemerintah berasal dari BBM yang telah dibayarkan oleh masyarakat. Berkenaan dengan masalh perpajakan tersebut sehingga timbul usaha dari wajib Sadap untuk membuat suatu strategi, bagaimana caranya agar Sadap BBM yang di bayar dapat berkurang tanpa harus melanggar Undang-undang Sadap BBM yang berlaku.