Melalui kisah di atas, Nasruddin tampaknya ingin mengajarkan kepada kita makna berbeda di balik alasannya mencari cincin yang hilang itu di luar rumahnya. Pertama, berapa banyak dari kita yang begitu bangga mencari idola atau tokoh panutan di luar rumah kita sen diri, di luar agama Islam? Kedua, tentang rumah Nasruddin yang gelap gulita dan ia justru mencari cincinnya yang hilang itu di luar rumahnya. Kita berada dalam kegelapan karena kita disibukkan dengan urusan materi. Kita tak menerangi rumah kita dengan lantunan kalam ilahi atau shalat di dalamnya. Akibatnya rumah kita gelap gulita seperti kuburan.
Kita disibukkan dengan gadget seperti ponsel, Blackberry Messenger (BBM), atau Ipad yang menjadi kebanggaan kita. Selain itu, kita juga perlu memperbanyak cahaya penerangan rumah kita dengan membaca dan menadaburi Alquran.
Rabu, 29 Agustus 2012
Nasruddin Hoja Sufi Yang Humoris
12.57
Istana Teknologi