Seorang Syekh Sufi menuturkan, ada seorang pejabat kerajaan yang hendak menyiksa seseorang dari kalangan rakyat biasa. Orang ini lalu mencari perlindungan kepada seorang wanita yang zuhud, zahidah, putrid keturunan Rasulullah SAW, Syarifah Nafisah binti Hasan bin Zaid bin Hasan bin Ali bin Abi Thalib.
Wanita yang rajin ibadahnya itu kemudian mendoa’kan tamunya. Kepada orang itu, Syarifah Nafisah berpesan :
”Allah yang maha kuasa akan menutupi mata orang zalim, sehingga ia tidak bisa melihatmu.”
Orang itu lalu pergi. Sampai ditengah keramaian orang, disana sudah ada pejabat kerajaan bersama para pengawalnya. Pejabat itu bertanya kepada para pengawalnya,
“Dimana si Fulan?”
“Dia ada dihadapanmu, Tuan”. Mereka menjawab.
“Demi Allah, aku tidak melihatnya” ujar pejabat itu.
Berulang kali ia mencoba meyakinkan diri, tapi ia memang tidak melihat si Fulan. Para pengawalnya laku menceritakan kepada pejabat itu bahwa orang itu sebelumnya telah mengunjungi Syarifah Nafisah dan minta didoa’kan olehnya. Setelah berdoa’, Syarifah Nafisah mengatakan bahwa Allah SWT akan menutupi penglihatan orang yang akan berbuat zalim kepadanya.
Mendengar cerita itu, si pejabat merasa malu dan menyadari kesalahannya. Ia menundukkan kepala seraya berkata:
“Kalau begitu kezalimanku telah mencapai tingkat sedemikian rupa, sehingga karena doa’ manusia saja Allah SWT telah menutupi mataku dari melihat orang yang terzalimi! Ya Allah, aku bertobat kepadamu.”
Ketika pejabat itu mengangkat mukanya lagi, dia melihat orang yang dicarinya berdiri dihadapannya. Dia pun lalu mendoa’kan orang itu, mencium kepalanya dan menghadiahi seperangkat pakaian bagus. Dan tentu saja, membebaskannya dengan rasa kasih.
Senin, 06 Agustus 2012
Syarifah Nafisah Ra
09.43
Istana Islam