MALANG - Arema mulai menemukan permainan terbaiknya bersama pelatih baru, Miroslav ’Miro’ Janu. Terbukti dengan membantai tuan rumah Bontang FC lima gol tanpa balas pada laga away kedua Arema di stadion Mulawarman, Bontang, Sabtu (2/10) malam.
Pierre Njanka dkk tampaknya mulai memahami taktik dan strategi yang diinginkan Miro. Khususnya dalam formasi 4-3-3 yang diterapkan Miro dalam dua laga Arema kemarin, pemain terlihat semakin padu di semua lini.
’’Ya kita pakai formasi 4-3-3, sudah berjalan bagus. Semua lini, bisa bermain dengan bagus,’’ ungkap Miro yang sedikit melakukan perubahan pada susunan pemainnya saat lawan Bontang FC setelah sebelumnya kalah 2-1 dari Persisam.
Pada saat lawan Persisam, untuk posisi sayap kiri, Arema menurunkan Fakhrudin, namun di Bontang, Dendi Santoso jadi pilihan utama. Striker tengah tetap Noh Alamshah dan sayap kanan ada Ridhuan.
Untuk tiga pemain tengah, Miro tak melakukan perubahan, yaitu Chmelo Roman diposisi gelandang serang atau second striker. Sedangkan Juan Revi dan Bustomi lebih sebagai gelandang bertahan, komposisi yang sama di Samarinda dan di Bontang.
Lini belakang, hanya Purwaka yang posisinya digantikan Leonard Tumpamahu, berduet dengan Pierre Njanka di center back. Lalu wing back kanan tetap Zulkifli dan wing back kiri masih Benny Wahyudi.
Komposisi ini dipertahankan Miro hingga pertandingan berjalan 68 menit, sebelum akhirnya Roman ditarik keluar dan digantikan Yongky Ariwibowo. Arema bertransformasi menjadi 4-4-2, dengan Dendi dan Ridhuan lebih sebagai gelandang.
Secara umum, Miro tampaknya puas dengan formasi 4-3-3 yang telah mengantarkan Arema unggul empat gol, sebelum pada menit 89, Noh Alamshah mencetak hatrick dan mengantarkan kemenangan Arema 5-0.
’’Saya tidak ubah komposisi seperti ini (4-3-3). Dulu tahun 2007 saat menangani Arema, saya juga main sama 4-3-3. Robert Alberts juga sama, 4-3-3. Jadi saya tidak rubah sistem. Ini sistem jalan terus,’’ terang Miro.
Namun meski mantap dengan pola 4-3-3 yang dikembangkannya untuk Arema, pelatih asal Republik Ceko ini belum memberi jaminan untuk terus mengungkapkan skema tersebut di setiap pertandingan Arema kedepan.
’’Bisa lihat situasi, karena banyak formasi pilihan, saya lihat nanti situasi lawan. Kita bisa main 4-4-2, yang penting disiplin pemain harus sama. Ini bukan tentang sistem, tapi tentang kondisi pemain, dan semua tergantung pemain,’’ yakin Miro.
Menurutnya dengan sistem apa pun, yang penting pemain tampil disiplin sesuai dengan isntruksi dari pelatih. Meski juga tak dipungkiri, pemain-pemain Arema tampaknya sudah cukup familiar dengan skema 4-3-3 ini. (bua/avi)
malang-post korane arek malang